Hai teman-teman roizzul.com bagaimana kabarnya kalian semuanya?. Pada artikel ini kami akan membahas tentang rumah adat Madura. Siapa sih yang tidak tau daerah madura atau yang biasa dikenal dengan pulau garam.
Jika teman-teman mendengar daerah Madura, pasti pikiran kalian langsung berfikir ke makanan khas dari daerah madura yaitu sate ayam madura yang terkenal sangat khas dan enak pastinya. Tapi pada artikel ini kita fokus membahas rumah adat Madura.
Pulau Madura atau sering disebut dengan pulau garam memiliki mayoritas masyarakat yang sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan yang sangat tinggi. Salah satu cerminan tersebut yaitu pada rumah adat Madura yang disebut dengan Tanean Lanjhang.
Daftar Isi
Filosofi Rumah Adat Madura
Filosofi rumah adat tanean lanjhang adalah sebuah pemukiman atau kompleks tradisional masyarakat di daerah Madura. Pemukiman Tanean lanjhang ini memiliki arti “Halaman Panjang”.
Pemukiman Tanean Lanjhang ini memiliki pola struktur bangunan yang memanjang, dan memiliki halaman tengah yang luas. Biasanya satu pemukiman Tanean lanjhang ini di tempati atau di huni oleh satu keturunan keluarga.
Rumah adat Madura Tanean Lanjhang ini memiliki banyak deretan rumah, dan memiliki satu rumah induk. Pada rumah induk di pemukiman Tanean Lanjhang ini biasanya berada di paling tengah dan di tandai dengan hiasan dua jengger ayam pada bagian atap rumah induk.
“Untuk panggilan bagi kepala suku, kepala keluarga, sesepuh, atau orang tertua dalam pemukiman Tanean Lanjhang ini di sebut dengan kepala Somah”.
Proses Terbentuknya Permukiman Tanean Lanjhang
Kompleks trdisional atau pemukiman rumah adat tanean lanjhang mempunyai sebuah proses pembangunan awal yang diawali dengan sebuah bangunan rumah induk yang disebut dengan “tonghuh“.
Tonghuh ini adalah sebuah bangunan rumah induk atau leluhur suatu keluarga yang akan menjadi cikal bakal berdirinya pemukiman rumah adat tanean lanjhang Madura. Orang tua juga diwajibkan untuk membagunkan rumah bagi anaknya yang sudah berumah tangga.
Kewajiban untuk orang tua di adat Madura ini selain membagunkan tempat tinggal untuk anaknya yang sudah berumah tangga, mereka juga harus membagunkan tempat khususnya bagi anak perempuan dan diletakan dibagian sebelah timur. Proses ini terus berlanjut dari masa kemasa.
Apabila susunan rumah pada pemukiman Tanean Lanjhang sudah terlalu panjang, maka susunan rumah akan diubah menjadi susunan yang saling berhadapan.
Susunan Pola Rumah Adat Tanean Lanjhang
Rumah adat Tanean Lanjhang memiliki konsep susunan rumah yang didasarkan pada hierarki keluarga. Dengan konsep inilah yang membuat terciptanya ikatan kekeluargaan menjadi sangat erat atau kuat.
Namun hubungan antar kelompok masyarakat menjadi sangat renggang dikarenakan pemukiman rumah adat ini tersebar dan terpisah. Semua itu menyebabkan ketergantungan keluarga hanya tertuju pada lahan masing-masing.
Pada rumah adat Madura Tanean Lanjhang ini urutan rumah dari barat sampai ke timur merupakan arah yang menunjukan kelompok tempat tinggal yang tersusun sesuai hierarki keluarga yang menunjukan urutan keluarga tertua sampai yang termuda.
Pada lingkungan komplek atau pemukiman Tanean Lanjhang ini dilengkapi dengan fasilitas halam tenggah yang luas, rumah induk, langgar atau musholla, kandang, dan pawon atau dapur.
Apabila susunan rumah pada pemukiman Tanean Lanjhang sudah terlalu panjang, maka susunan rumah akan diubah menjadi susunan yang saling berhadapan.
Untuk urutan susunan rumah tetap dimulai dari ujung barat sampai ujung timur. Posisi tonghuh atau rumah induk akan tetap berada di posisi di ujung barat setelah bangunan langgar atau musholla.
Material Bangunan Rumah Adat Tanean Lanjhang
Material bangunan rumah adat Madura Tanean Lanjhang pada umumnya dibangun menggunakan bahan material yang sudah tersedia dari alam seperti kayu, bambu, Dll.
Namun seiring dengan berkembangnya zaman yang semakin modern banyak masyarakat yang menggunakan bahan material modern seperti penggunaan semen, dinding batu bata, Dll.
Material utama bangunan rumah adat Madura :
- atap mengunakan genteng dari tanah liat, daun nipah, atau alang-alang.
- untuk bagian tembok menggunakan gedek atau anyaman dari bambu, dan kayu.
- tiang-tiang rumah menggunakan kayu.
- bagian lantai menggunakan tanah.
Material rumah adat tanean lanjhang modern :
- atap menggunakan genteng tanah liat.
- bagian tembok menggunakan batu bata.
- tiang-tiang rumah menggunakan kayu.
- bagian lantai menggunakan plasteran semen dan juga ada yang menggunkan ubin.
Ketinggian bagian lantai rumah adat Madura sekitar 40 cm diatas permukaan tanah sekitar, yang berfungsi untuk menghindari merembesnya atau masuknya air ke permukaan lantai dalam bangunan jika terjadi hujan.
Bagian atap rumah adat tanean lanjhang mempunyai beberapa bentuk atau desain yang unik, yaitu:
- Trompesan, trompesan adalah desain atap yang dibagi menjadi tiga patahan, tergantung pada lebarnya rumah adat.
- Pacenan, pacenan adalah desain atap yang mempunyai hiasan berupa ekor atau tanduk pada bagian bubungannya seperti pada bangunan rumah Cina.
- Jadrih, jadrih adalah desain atap yang memiliki dua buah bubungan pada atapnya.
Bagian-Bagian Ruangan Penyusun Rumah Adat Madura
Pada setiap pemukiman atau komplek tradisional pasti ada ruangan atau bangunan penyusunnya agar tercipta sebuah pemukiman yang bermasyarakat.
Secara umum, rumah adat Madura disusun oleh beberapa komponen ruangan atau bangunan utama. Komponen-komponen penyusun rumah adat tanean lanjhang memiliki fungsi tersendiri, diantaranya sebagai berikut :
1. Tanean Lanjhang
Tanean Lanjhang adalah halaman panjang pada pemukiman rumah adat Madura yang berbentuk persegi panjang yang melentang atau membujur dari arah timur sampai ke arah barat.
2. Ruang atau Rumah Utama
Ruangan atau rumah utama adat Madura adalah tempat untuk tinggal kepala suku atau yang biasa di sebut dengan kepala Somah. Rumah utama ini juga biasa di sebut dengan nama “tonghuh“.
Ukuran rumah utama Suku Madura berbentuk persegi panjang dan memanjang ke arah samping dengan perkiraan ukuran lebar 6,6 meter dan panjang 11 meter. Namun ukuran tersebut bukanlah suatu patokan untuk membuat rumah adat Madura tanean lanjhang.
3. Langgar
Langgar atau Musholla adalah sebuah bangunan penyusun untuk berdirinya sebuah pemukiman rumah adat Tanean lanjhang. Langgar atau musholla ini di gunakan oleh masyarakat untuk beribadah.
Langgar sama halnya dengan musholla pada umumnya yang dilengkapi dengan peralatan sholat, dan sarana pendukung ibadah lainnya seperti mukena, sajadah, tasbih, tikar dan pengeras suara.
4. Pawon
Pawon atau Dapur adalah tempat untuk memasak para masyarakat di lingkungan rumah adat. Uniknya dapur di rumah adat Madura terpisah dengan tempat tinggal dan digunakan oleh seluruh anggota keluarga secara bersama-sama di lingkungan Tanean Lanjheng.
5. Kandang
Kandang adalah tempat untuk menyimpan hewan ternak para masyarakat di pemukiman rumah adat Tanean Lanjhang. Bangunan kandang bentuknya persegi panjang dengan lebar kira-kira panjang 6,6 dan 5,9 meter meter.
Baca juga: Jenis dan Nama Rumah Adat Jawa Timur
Baca juga: Rumah Adat Kalimantan Timur
Penutup
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman semua yang telah membaca artikel ini semoga bermanfaat. Kami berpesan kepada teman-teman semua untuk selalu melestarikan budaya Indonesia agar terjaga dengan baik.
Jika ada kesalahan kata dalam penulisan kami mohon maaf. Jangan lupa share artikel ini ke semua teman-teman agar tau tentang rumah adat Madura Tanean Lanjhang. @roizzul.com
Baca juga artikel: Rumah adat Bali
One Reply to “Rumah Adat Madura”