Hallo apa kabar teman-teman roizzul.com?. pada artikel kali ini kita masih akan membahas seputar rumah adat daerah yaitu rumah adat Betawi. Suku Betawi adalah suku yang dikenal dari ibu kota negara atau daerah Jakarta.
Suku Betawi telah menempatai Batavia atau Jakarta sejak abad ke-17. Suku Betawi ini juga memiliki ciri khas yang menggambarkan identitas mereka seperti dengan suku di Indonesia yang lainya.
Ciri khas atau icon suku Betawi yang menggambarkan identitas budaya mereka yaitu seperti:
- Baju adat khas yang mempunyai nama baju ujung serong.
- Senjata tradisional yang di beri nama Golok.
- Kesenian ondel ondel, Palang pintu, Lenong, tanjidor.
- Keunikan rumah adat Betawi.
Poin-poin diatas adalah identitas dari suku Betawi yang merepresentasikan keunikan dan kekayaan budayanya. Pada artikel ini kita akan fokus membahas filosofi rumah adat Betawi, nama-nama rumah adatnya, dan fakta unik dari bangunan adat Betawi sebagai berikut.:
Daftar Isi
- Filosofi Rumah Adat Betawi
- Ciri khas Rumah Betawi
- 1. Rumah Betawi Asli Tidak Memiliki Kamar Mandi
- 2. Penggunaan Risplang Gigi Balang Pada Atap Teras
- 3. Terdapat Arti Filosofi Didalam Ukiran dan Ornamen Rumah
- 4. Rumah Adat Betawi Selalu Memiliki Teras luas dan Berpagar Rendah
- 5. Memiliki Pola Rumah Yang Simetris
- Macam-macam Nama Rumah Adat Betawi
- 1. Rumah Bapang atau Kebaya
- A. Nama Ruangan dan Fungsi Ruangan Pada Rumah Bapang atau Kebaya.
- B. Material Bangunan Rumah Kebaya
- 2. Rumah Joglo Betawi
- 3. Rumah Panggung Betawi
- 4. Rumah Gudang
- Kesimpulan & Penutup
Filosofi Rumah Adat Betawi
Menurut filosofinya dan sejarahnya rumah adat Betawi mulai dibangun oleh Suku Betawi sejak menempatai Batavia atau Jakarta pada abad ke-17.
Ada pendapat bahwa suku Betawi berasal dari berbagai golongan dan bangsa di masa lalu seperti Sunda, Melayu, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, Arab, Tionghoa, dan India.
Terdapat Pemakaman yang berada di samping rumah. Keberadaan makam di samping rumah merupakan tradisi lawas masyarakat Betawi yang memiliki filosofi agar keluarga yang masih hidup selalu mengingat sebuah kematian.
Ciri khas Rumah Betawi
Setiap rumah adat pasti memiliki ciri khas masing-masing. Sama halnya dengan rumah adat Betawi yang memimilki ciri khasnya tersendiri. berikut adalah tabel ciri khas rumah Betawi dan penjelasanya:
No | Ciri Khas Rumah Betawi |
---|---|
1. | Rumah Betawi asli tidak memiliki kamar mandi |
2. | Penggunaan risplang gigi balang pada atap teras |
3. | Terdapat arti Filosofi didalam ukiran dan ornamen rumah |
4. | Rumah Adat Betawi selalu memiliki teras luas dan berpagar rendah |
5. | Memiliki pola rumah yang simetris |
1. Rumah Betawi Asli Tidak Memiliki Kamar Mandi
Penempatan kamar mandi pada rumah adat Betawi berada di luar bangunan rumah, biasanya bangunan kamar mandi berada di belakang rumah. Jadi di dalam rumah Betawi asli tidak ada kamar mandi yang bergabung dengan rumah utama.
Bangunan kamar mandi pada rumah Betawi tidak menyatu dengan rumah dikarenakan ada prinsip hidup suku Betawi yaitu segala hal yang kotor harus di singkirkan dari bangunan utama.
Maksud dari prinsip suku Betawi bermaksud untuk siapapun yang menghuni atau bertempat tinggal di dalam rumah adat senantiasa bersih lahir maupun batinnya.
Baca Juga: 8 Nama Rumah Adat Papua
Baca Juga: 6 Nama Rumah Adat NTB (Nusa Tenggara Barat)
2. Penggunaan Risplang Gigi Balang Pada Atap Teras
Ornamen risplang gigi balang merupakan hiasan berupa papan kayu berbentuk segitiga terbalik berjajar yang terpasang di setiap bagian risplang rumah adat Betawi. Ornamen risplang gigi balang menggambarkan sebuah makna yaitu kehidupan masyarakat suku Betawi harus sabar, rajin, jujur, dan ulet.
Ornamen risplang gigi balang penamaanya diambil dari nama gigi belalang, di karenakan bentuknya menyerupai bentuk gigi belalang.
Makna yang terkandung dalam ornamen risplang gigi balang ini adalah sebagaimana belalang yang hanya bisa mematahkan batang tanaman jika dikerjakan dengan terus menerus, dan secara ulet.
3. Terdapat Arti Filosofi Didalam Ukiran dan Ornamen Rumah
Rumah adat Betawi terdapat berbagai macam ukiran dan ornamen yang memilki filosofi dan keunikan di setiap bentuknya. Rumah Betawi juga tidak terasa lengkap apabila tidak ada seni ornamen ukiran Betawi.
Rumah betawi mempunyai ciri khas di setiap ukiranya dan berikut jenis-jenis ukiran Betawi:
- Ukiran bunga matahari. Ukiran bunga matahari secara umum terdapat di atas pintu rumah, yang mempunyai nilai bahwa kehidupan masyarakat suku betawi harus dapat menginspirasibagi masyarakat yang lain. Ukiran bunga matahari ini juga memiliki makna sebagai penerang yang akan selalu menerangi hati dan dan pikiran pemilik rumah.
- Ukiran bunga tapak dara. Ukiran bunga tapak dara adalah ukiran yang berbentuk bunga tapak dara. Ukiran ini memiliki sebuah makna pengharapan agar semua penghuni rumah rumah adat betawi selalu diberikan kesehatan. Bunga tapak dara pada zaman dahulu juga dimanfaatkan oleh masyarakat betawi sebagai obat untuk mengobati penyakit seperti batu ginjal, anemia, dan diabetes.
- Ukiran bunga melati. Ukiran bunga melati ini biasanya terdapat pada bagian tiang, yang memiliki makna bahwa pemilik rumah harus memiliki hati atau perasaan yang harum seperti bunga melati di saat dia mekar.
- Ukiran tumpal atau gunungan. Ukiran tumpal gunungan ini menggambarkan atau melambangkan kekuatan alam yang terdiri dari makrokosmos (semesta), mikrokosmos (manusia), dan metakosmos (alam ghaib).
- Ukiran bunga mawar. Ukiran bunga mawar yang memiliki sebuah makna yaitu kesetiaan.
- Ukiran bunga cempaka. Ukiran bunga cempaka yang bermakna sebuah keanggunan dan keistimewaan.
- Ukiran burung merak. ukiran burung merak ini melambangkan burung merak yang bermakna kemegahan, dan keindahan.
4. Rumah Adat Betawi Selalu Memiliki Teras luas dan Berpagar Rendah
Ciri khas lain dari rumah Betawi yaitu adanya pendopo atau teras yang luas. Pada bagian teras atau pendopo ini dilengkapi dengan meja dan kursi kayu tradisional yang di gunakan sebagai tempat untuk menerima tamu, dan tempat untuk menikmati kopi pada pagi hari.
Filosofi dari bentuk teras yang luas pada rumah adat Betawi yaitu menunjukkan bahwa masyarakat Betawi sangat terbuka pada tamu yang berkunjung, dan terbuka pada orang-orang baru.
Masyarakat suku Betawi mereka juga memiliki sifat yang pluralisme atau bisa menerima sebuah perbedaan sebagai bentuk keragaman budaya bangsa, dan agama. Oleh sebab itulah masyarakat suku Betawi membangun rumah dengan teras yang luas.
Di sekeliling teras yang luas juga terdapat sebuah pagar yang terbuat dari kayu dengan ukuran tinggi 80cm dan tebalnya 3-5cm. Pagar ini merupakan perwujudan bahwa suku Betawi membatasi diri dari hal-hal negatif.
Ada juga “langkan” atau pintu masuk pagar yang memiliki arti bahwa bertamu juga harus mempunyai adab yang baik dan sopan, jika bertamu harus masuk melalui pintu depan bukan dari belakang.
5. Memiliki Pola Rumah Yang Simetris
Pola pada rumah khas suku Betawi ini memiliki pola simetris yang dapat dilihat dengan mudah letak pintu masuk dari halaman ke ruang depan atau teras. Pola simetris pada rumah adat Betawi ini membuat rumah terlihat seimabang dan rapi.
Untuk letak pintu dari ruang depan ke ruang tengah, dan dari ruang tengah ke ruang belakang yang umumnya membentuk garis sumbu abstrak dari depan ke belakang.
Macam-macam Nama Rumah Adat Betawi
Setiap rumah adat di Indonesia pasti memiliki nama dan ciri khasnya tersendiri berikut adalah tabel macam-macam nama rumah adat Betawi dan penjelasanya:
No | Macam-macam Nama Rumah Adat Betawi |
---|---|
1. | Rumah Bapang atau Kebaya |
2. | Rumah Joglo Betawi |
3. | Rumah Panggung Betawi |
4. | Rumah Gudang |
1. Rumah Bapang atau Kebaya
Rumah Bapang atau Kebaya adalah rumah adat Betawi yang pada dahulu kala hanya di miliki atau di bangun oleh golongan masyarakat terpandang dan berekonomi tinggi. Pada umumnya bangunan ini memiliki ciri khas teras yang luas.
Nama rumah Kebaya ini terinspirasi dari salah satu pakaian adat nasional Indonesia. Disebut rumah Kebaya karena bentuk atap bangunanya menyerupai pelana yang dilipat, dan jika dilihat dari samping akan terlihat seperti lipatan kebaya.
A. Nama Ruangan dan Fungsi Ruangan Pada Rumah Bapang atau Kebaya.
Setiap bangunan rumah pasti memiliki sebuah ruangan dan fungsi ruanganya untuk apa, berikut nama ruangan dan fungsi ruangan pada rumah Bapang atau Kebaya:
- Paseban. Paseban adalah ruangan kamar yang biasanya di fungsikan untuk tempat menginap para tamu. Fungsi lain ruangan ini yaitu di jadikan tempat untuk melaksanakan ibadah sholat.
- Pangkeng, Pangkeng adalah ruangan keluarga yang berfungsi untuk bersantai dan berkumpul pada saat semuanya sedang di rumah untuk menambahkan kedekatan hubungan keluarga supaya lebih harmonis dan terjaga.
- Srondoyan, Srondoyan adalah ruangan dapur. Ruangan ini berfungsi untuk memasak masakan dan sekaligus sebagai ruangan untuk makan.
- Teras, Teras adalah ruangan luas yang menjadi icon rumah kebaya yang di lengkapi dengan kursi dan meja kayu tradisional. Ruangan ini berfungsi untuk menerima tamu dan tempat untuk menyeruput kopi di pagi hari.
- Ruangan Tidur, Ruang tidur adalah ruangan yang di fungsikan sebagai tempat istirahat dan pada umumnya rumah kebaya memiliki empat ruang tempat tidur.
B. Material Bangunan Rumah Kebaya
Pada setiap pembangunan rumah pasti menggunakan bahan material untuk membangunnya, berikut material bangunan rumah Kebaya:
- Material Atap. Material atap pada rumah Kebaya ini pada umumnya terbuat dari tanah liat atau biasa di sebut dengan genteng.
- Material Dinding. Material dinding pada rumah Kebaya ini pada umumnya terbuat dari bahan kayu nangka atau kayu gowok dan biasanya di cat menggunakan cat warna cerah seperti merah, hijau, dan kuning.
- Material Struktur. Untuk material struktur pada bagian pondasi rumah ini menggunkan susuna batu.
2. Rumah Joglo Betawi
Rumah Joglo Betawi adalah sebuah bangunan yang menyerupai rumah adat dari jawa terutama ciri yang terlihat yaitu pada bagian atap yang berbentuk bujur sangkar.
perbedaan antara rumah joglo Jawa dan bangunan joglo Betawi yaitu tidak adanya tiang penopang atau penyangga seperti pada rumah jogo Jawa. Rumah Joglo Betawi menggunakan struktur kuda-kuda biasa.
Material rumah joglo Betawi ini sama dengan rumah kebaya yaitu bagian atap menggunakan genteng tanah liat dan pada bagian dinding di dominasi kayu nangka yang sudah di cat dengan warna cerah.
Nama lantai pada bangunan rumah adat Betawi dikenal dengan nama istilah “gejogan”.
Rumah joglo Betawi pada umunya di tempati oleh para golongan menengah keatas seperti bangsawan atau priyayi, dan orang dengan ekonomi tinggi. Rumah joglo ini juga memiliki tiga bagian ruangan utama yaitu:
- Ruangan depan. Ruangan depan ini terdiri seperti teras luas dan pada umumnya digunakan untuk tempat menerima tamu.
- Ruanagan tengah. Ruangan tengah ini terdiri dari ruang tidur dan ruang keluarga yang berfungsi untuk tempat berkumpul keluarga dan tempat tidur.
- Ruangan belakang. Ruangan belakang ini terdiri dari srondoyan atau dapur yang berfungsi untuk memasak dan sebagai ruangan untuk makan.
3. Rumah Panggung Betawi
Rumah panggung Betawi adalah sebuah bangunan yang memiliki bentuk rumah panggung sama dengan namanya. Rumah panggung Betawi ini memiliki tiang-tiang penyangga yang lumayan besar.
Material rumah panggung Betawi yaitu:
- pada bagian tiang-tiang penyangga terbuat dari dari kayu jati, kayu nangka yang terdiri dari sekitar 20 tiang penyangga .
- pada bagian pondasi rumah menggunakan umpak dengan susunan batu berbentuk persegi dengan ukuran 20×25 cm.
- pada bagian lantai menggunakan material bahan bambu yang dijajarkan.
- bagian dinding rumah terbuat dari bahan kayu yang tersusun rapi.
- dan bagian atapnya menggunkan genteng merah, untuk bagian langit-langitnya menggunkan anyaman bambu.
Tujuan bangunan rumah ini dibuat struktur panggung untuk menghindari bencana banjir agar tidak terendam oleh air.
4. Rumah Gudang
Rumah gudang ini memiliki bentuk yang terinspirasi dari bangunan gudang milik portugis. Rumah gudang ini memiliki ukuran yang bervariasi dan biasanya rumah ini terletak di daerah terpencil.
Meskipun namanya rumah gudang bukan berarti rumah ini untuk menyimpan barang bekas, melainkan rumah gudang ini adalah bangunan untuk hunian.
Rumah Gudang ini memiliki dua bagian yaitu:
- Bagian depan yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu.
- Baguian tengah dan belakang pada rumah ini disatukan menjadi satu yang berfungsi sebagai tempat ruang keluarga, dan ruang makan.
Kesimpulan & Penutup
Kesimpulan dari bangunan rumah adat Betawi yaitu banyak sekali makna dan filosofi yang terkandung dalam setiap ruangan dan ornamen yang terpasang pada rumah Betawi.
Rumah adat Betawi juga menggambarkan masyarakat suku Betawi yang sangat terbuka untuk tamu dan orang-orang baru yang digambarkan melalui bangunan teras yang sangat luas.
Kami juga berpesan kepada teman-teman semuanya untuk selalu melestarikan kebudayaan tradisional, supaya tetap terjaga dan tidak punah ditelan zaman yang semakin maju.
Kami dari tim roizzul.com memohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisanya dan jangan lupa support roizzul.com supaya menjadi web yang semakin berkembang. Terimaksih sudah membaca “se you next artickel” @roizzul.com