Jawa Timur adalah provinsi yang terletak paling timur di pulau Jawa, dan di bawah pimpinan gubernur wanita yaitu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Provinsi Jawa Timur juga terkenal dengan kearifan budaya lokalnya seperti keunikan rumah adat Jawa Timur.
Provinsi Jawa Timur juga memiliki penduduk terbanyak ke dua di pulau jawa setalah provinsi Jawa Barat. Jika kita berbicara tentang rumah adat Jawa Timur pasti yang terlintas di pikiran teman-teman pasti rumah Joglo.
Memang sekilas rumah adat Jawa Timur dan rumah adat Jawa Tengah Itu hampir sama, akan tetapi setiap daerah pasti memiliki filosofi dan sejarahnya masing-masing. Rumah adat Jawa Timur juga tidak hanya rumah Joglo saja loh teman-teman.
Pada artikel ini kami akan membahas tentang macam-macam rumah adat Jawa Timur, filosofi dan sejarah di setiap bangunannya Simak pembahasan berikut:
Daftar Isi
- Filosofi dan keunikan Rumah Adat Jawa Timur
- Macam-Macam Nama Rumah Adat Jawa Timur
- 1. Rumah Adat Joglo
- a. Joglo Sinom dan Jompongan
- b. Joglo Hageng
- d. Joglo Situbondo
- 2. Rumah Adat Using
- 3. Rumah Adat Suku Tengger
- 4. Rumah Adat Dhurung
- 5. Rumah Adat Limasan
- a. Limasan Trajumas Lawakan
- b. Limasan Lambang Sari
- Kesimpulan & Penutup
Filosofi dan keunikan Rumah Adat Jawa Timur
Rumah adat Jawa Timur ini sama seperti halnya rumah adat daerah lainya yaitu pasti memiliki filosofi dan sejarah di setiap bangunannya. Ruangan pada rumah adat Jawa Timur ini juga mengandung filosofi budaya Jawa yang sangat kental.
Pada bagian ruangan serambi depan pada rumah adat ini berbentuk seperti pendopo. Serambi pada bangunan ini sangatlah luas supaya dapat menampung keluarga yang banyak saat berkumpul, makna yang terkandung adalah sebuah kebersamaan yang kuat.
Keunikan dari rumah adat Jawa timur yaitu masyarakatnya selalu menggunakan bahan material alam dalam membangun rumah adat. Contoh bahan material alam yang di gunakan untuk membangun rumah adat ini adalah kayu pohon jati.
Sisi keunikan lainya sekaligus ciri khas dari rumah adat Jawa Timur adalah ukiran pada bagian pintu rumah adat. Masyarakat Jawa Timur percaya bahwa dengan memberikan ukiran pada pintu akan terhindar dari berbagai hal-hal buruk yang bisa menimpa.
Macam-Macam Nama Rumah Adat Jawa Timur
Ketika berbicara tentang nama-nama rumah adat asal Jawa Timur, kebanyakan orang pasti hanya mengetahui rumah joglo. Padahal rumah adat asal Jawa Timur tidak hanya rumah joglo saja loh teman-teman.
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki beragam bentuk dan nama rumah adatnya. Begitu pula dengan daerah Jawa Timur yang memiliki nama-nama rumah adatnya tersendiri. Berikut tabel macam-macam nama rumah adat Jawa Timur dan penjelasanya:
No | Macam-Macam Nama Rumah Adat Jawa Timur |
---|---|
1. | Rumah Adat Joglo |
2. | Rumah Adat Using |
3. | Rumah Adat Suku Tengger |
4. | Rumah Adat Dhurung |
5. | Rumah Adat Limasan |
1. Rumah Adat Joglo
Rumah adat Joglo Jawa Timur dan Jawa Tenggah tidak jauh beda yaitu memiliki ciri khas yang sama ialah memiliki bentuk atap yang besar dan menggunkan kerangka atau penopang dengan material bahan dari kayu jati.
Atap rumah adat Joglo ini memiliki simbol bagaikan gunung yang megah dan gagah. Atap rumah adat Joglo juga biasa di sebut dengan “tajug” yang memiliki sebuah arti kedudukan tinggi dan sakral.
Rumah adat Joglo ini bagi masyarakat setempat adalah lambang status sosial bagi pemiliknya. Pada dahulu kala rumah adat Joglo ini hanya di bangun oleh para bangsawan dan masyarakat yang berekonomi menengah ke atas.
Sekarang rumah Joglo sudah banyak dibangun oleh setiap kalangan dari masyarakat biasa hingga pejabat tinggi negara. Rumah Joglo ini sudah banyak di bangun oleh masyarakat di karenakan memiliki gaya arsitektur yang elagan dan tradisional.
Rumah Joglo ini juga cerminan bagi masyarakat Jawa yang bersifat harmonis dan pecinta alam sekitar. Pondasi rumah joglo ini juga erat dengan kepercayaan kejawen yang banyak dianut masyarakat Jawa.
Kurang lebih ada sekitar tiga jenis rumah adat Joglo Jawa Timur yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Sebagai berikut:
a. Joglo Sinom dan Jompongan
Rumah Joglo Sinom merupakan bangunan rumah Joglo yang memiliki ciri khas pada pilar rumahnya yang berjumlah 36 pilar dan 4 buah diantaranya adalah “Saka Guru” atau sebagai tiang utama.
Rumah Joglo Jompongan memiliki ciri khas menggunakan dua buah pengerat dan berdenah bujur sangkar. Rumah ini bisa dibilang sebagai dasar dari bangunan rumah Joglo.
b. Joglo Hageng
Rumah Joglo Hageng ini memliki arti rumah Joglo yang besar oleh karena itu rumah joglo Hageng ini memiliki ciri khas jumlah pilarnya lebih banyak dari pada rumah joglo sebelumnya.
Rumah Joglo Hageng ini juga memiliki konsep yang lebih rumit dari rumah Joglo Sinom. Rumah Joglo ini juga memiliki ciri khas lain yaitu memiliki atap yang bentuknya tumpul.
d. Joglo Situbondo
Rumah Joglo Situbondo ini menyiratkan kepercayaan Kejawen dari masyarakat Jawa yang berdasar pada sinkritisme. Rumah ini juga memiliki nilai seni dan karya yang sangat tinggi.
Material rumah Joglo Situbondo ini berbahan dasar dari kayu Jati. di karenakan kayu jati adalah kayu yang di yakini kuat oleh masyarakat Jawa.
Jika teman-teman berkunjung ke Jawa Timur kalian dapat menemukan bangunan rumah adat Joglo Situbondo ini di daerah Situbondo dan sekitar daerah ponorogo.
Pembagian Ruangan Rumah Adat Jawa Timur
Setiap banguan rumah Joglo pasti meiliki ruangan yang mempunyai nama dan fungsinya masing-masing. Berikut penjelasanya:
1. pendapa
Pendapa adalah bagian depan rumah yang diperuntukan untuk tempat menerima tamu. Pendapa pada rumah Joglo pada umumnya tidak memiliki kursi ataupun meja untuk duduk melainkan menggunakan tikar sebagai alas tempat duduknya.
2. Pringgitan
Pringgitan adalah ruangan atau area di tengah rumah yang berfungsi untuk menjamu tamu yang dekat dengan pemilik rumah. Selain itu pringgitan juga biasa di gunakan sebagai tempat untuk menggelar acara kesenian wayang kulit.
3. Omah Njero
Omah njero atau ruang dalam adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul keluarga dan sanak saudara atau kerabat dekat.
4. Emperan
Emperan atau teras adalah tempat untuk bersantai pemilik rumah dan tempat untuk menyeruput kopi di pagi hari.
5. Senthong
Senthong adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat tidur. Senthong pada rumah Joglo ini umunya dibuat 3 bilik yaitu senthong tengen, senthong kiwa, dan senthong tengah.
Selain fungsi di atas senthong juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan makanan dan hasil panen jika pemilik rumah berprofesi sebagai petani.
2. Rumah Adat Using
Rumah adat Using adalah bangunan rumah adat tradisional yang berasal dari kabupaten Banyuwangi. Yaitu kabupaten bagian paling timur di pulau Jawa yang berbatasan dengan selat Bali.
Rumah adat Using ini memiliki tiga jenis bangunan yang dibedakan melalui jumlah rabnya atau jumlah atap yang dimiliki yaitu :
- Tikel Balung
- Baresan
- Cerocogan
Pembagian ruangan pada rumah adat Using ini ada empat bagian yaitu:
- Emperan. Emperan atau disebut teras rumah ini berfungsi sebagai tempat untuk bersantai dan menerima tamu.
- Hek atau Bale. Hek atau bale ini berfungsi sebagai ruang tamu dan kegiatan adat.
- Njeromah. Njeromah adalah bagian dalam rumah yang berfungsi sebagai ruang untuk berkumpul keluarga.
- Pawon. Pawon adalah dapur tempat yang berfungsi sebagai tempat untuk memasak.
Untuk bagian- bagian dasar yang biasa digunkan pada pembuatan rumah adat Using ini antara lain seperti blandar, reng usuk, sangga tepas, dll.
3. Rumah Adat Suku Tengger
Rumah adat Suku Tengger adalah bangunan rumah adat dari suku tengger. Rumah adat ini di bangun oleh masyarakat suku Tengger yang bermukim di lereng Gunung Bromo, Ranupane, Lumajang, Jawa Timur.
Ciri khas rumah adat Suku Tengger yaitu bangunannya sederhana, tidak bertingkat dan bukan termasuk jenis rumah panggung. Material Rumah adat Suku Tengger ini berbahan dasar dari batang kayu.
Uniknya banguan rumah adat Suku Tengger ini di bangun secara berdekatan supaya berfungsi menghalau angin besar di saat cuaca yang ekstrem. Pada bagian depan rumah biasanya terdapat lincak untuk menjadi tempat duduk.
4. Rumah Adat Dhurung
Rumah adat Dhurung adalah rumah adat yang berbentuk seperti gubuk atau rumah panggung. Uniknya banguann rumah adat ini tidak menggunakan dinding melainkan berbentuk terbuka.
Rumah adat Dhurung ini biasanya di bangun di sekitar daerah persawahan atau ladang. Bangunan rumah adat ini berfungsi sebagai tempat istirahat para petani yang telah seharian bekerja membajak sawah dan kegiatan lainya.
Fungsi lain dari rumah adat Dhurung yaitu sebagai tempat berkumpul para masyarakat untuk saling mempererat silaturahim dan sebagai tempat penyimpanan hasil panen.
Baca Juga: Nama Rumah Adat Madura
Baca Juga: 8 Nama dan Jenis Rumah Adat Jawa Barat
5. Rumah Adat Limasan
Rumah Limasan Jawa Timur ini Tidak Jauh beda dengan Rumah Limasan Jawa Tengah. Bangunan rumah adat tradisional dari daerah Jawa Timur yang memiliki bentuk yang sangat unik. Nama rumah adat ini dikatakan limasan karena bentuk atapnya berebentuk limas.
Rumah limasan Jawa Timur ini juga terkenal dengan rumah tahan gempa, dikarenakan memiliki desain dan struktur rangka bangunan yang sangat kuat. Rumah limasan ini juga memiliki desain tradisional dan istimewa.
Material rumah limasan Jawa Timur ini biasanya bagian dinding terbuat dari blabak atau susunan kayu, dan bagian penyangga rumah biasanya menggunakan kayu jati.
Menurut sejarahnya rumah ini berbanding terbalik dengan rumah joglo. Jika rumah joglo di bangun oleh para bangsawan dan masyarakat berekonomi menengah keatas, untuk rumah limasan ini biasa di bangun oleh masyarakat biasa.
a. Limasan Trajumas Lawakan
Rumah limasan Trajumas Lawakan adalah perkembangan dari model rumah Limasan Trajumas yang memiliki emperan atau teras di sekeliling bangunan rumahnya.
Ciri khas rumah Limasan Trajumas lawakan yaitu mempunyai 20 tiang sebagai struktur utama penompang bangunan, dan pada bagian atapnya terdiri atas empat sisi yangt masing-masing besusun dua.
b. Limasan Lambang Sari
Rumah Limasan Lambang Sari ini memiliki ciri khas yang unik yaitu bentuk atapnya yang berbentuk balok penyambung, dan tiang rumah pada bangunan ini berjumlah 16 buah tiang.
Material rumah Limasan Lamabang sari tebuat dari bahan utama kayu, dan pada bagian atap rumahnya terbuat dari genteng tanah liat.
Kesimpulan & Penutup
Kesimpulanya bahwa di Provinsi Jawa Timur terdapat lima nama rumah adat yang meiliki jenis masing-masing di setiap banguannya. Rumah adat Jawa Timur juga memilki filosofi dan sejarah terciptanya bangunan rumah adatnya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman semua yang telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat. dan jangan lupa share artikel ini supaya banyak yang mengetahui.
Kami juga memohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisanya. Kami berpesan juga kepada teman-teman untuk selalu lestarikan budaya tradisional di sekitar daerah kita. “Terimakasih, sampai jumpa di artikel selanjutnya.” @roizzul.com