Jawa Tengah adalah provinsi yang di pimpin oleh gubernur H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP. Jawa Tengah juga terkenal dengan “jantungnya budaya Jawa”. Jadi tidak heran kalau Jawa tengah memiliki beragam jenis budaya yang sangat banyak, salah satunya yaitu keunikan rumah adat Jawa Tengah.
Keunikan budaya Jawa Tengah yang menjadi ikon sekaligus menjadi tempat wisata yaitu bangunan Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Mendut.
Mungkin diantara teman-teman jika mendengar rumah adat Jawa Tengah pasti langsung tertuju dengan rumah joglo. Ternyata rumah adat Jawa Tengah tidak hanya rumah Joglo saja loh.
Pada artikel ini kami akan membahas tentang filosofi rumah adat Jawa Tengah, nama dan jenis-jenis rumah adat daerah Jawa Tengah. Simak pembahasan berikut:
Daftar Isi
Filosofi dan Sejarah Rumah Adat Jawa Tengah
Sejarah Jawa Tengah (Central Java) adalah provinsi yang di bentuk sejak zaman Hindia Belanda. Filosofi rumah adat Jawa Tengah ini adalah sebagai simbol dari status sosial.
Rumah joglo Jawa Tengah merupakan simbol dari status sosial yang bangunan rumah ini hanya dapat dimiliki orang yang mampu secara finansial. Di karenakan bangunan rumah joglo ini bahan materialnya lebih mahal dari rumah adat Jawa yang lainya.
Jadi tidak heran pada zaman dahulu kalau rumah joglo ini hanya bisa di bangun dan di huni oleh para raja, bangsawan dan pengeran. Tapi saat ini bangunan rumah joglo dapat di bangun dan di huni oleh berbagai kalangan.
Nama-Nama Rumah Adat Jawa Tengah
Ketika berbicara tentang nama-nama rumah adat asal Jawa Tengah, kebanyakan orang pasti hanya tau rumah joglo. Padahal rumah adat asal Jawa Tengah tidak hanya rumah joglo saja.
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki beragam bentuk dan nama rumah adatnya. Begitu pula dengan daerah Jawa Tenggah yang memiliki nama-nama rumah adatnya tersendiri. Berikut tabel nama-nama rumah adat Jawa Tenggah dan penjelasanya:
No | Nama-Nama Rumah Adat Jawa Tengah |
---|---|
1. | Rumah Joglo Jawa Tengah |
2. | Rumah Limasan Jawa Tengah |
3. | Rumah Adat Panggang Pe |
4. | Rumah Adat Tajug |
5. | Rumah Adat Kampung |
1. Rumah Joglo Jawa Tengah
Rumah adat Joglo adalah rumah adat tradsional Jawa Tengah yang paling terkenal. Rumah Joglo ini juga terkenal dengan rumah yang hanya di bangun oleh para bangsawan dan kalangan orang yang ekonominya menengah ke atas.
Rumah adat Joglo ini bagi masyarakat setempat adalah lambang status sosial bagi pemiliknya. Untuk bentuknya rumah Joglo ini berbentuk persegi yang memiliki empat tiang penyangga.
Rumah Joglo Jawa Tengah ini memiliki empat macam yaitu, Joglo Sinom, Jompongan, dan Pangrawit. Material utama rumah Joglo yaitu dari kayu jati. Rumah Joglo juga terbagi menjadi beberapa bagian ruangan yaitu:
1. Pendapa
Pendapa adalah bagian depan rumah yang diperuntukan untuk tempat menerima tamu. Pendapa pada rumah Joglo pada umumnya tidak memiliki kursi ataupun meja untuk duduk melainkan menggunakan tikar sebagai alas tempat duduk.
Filosofi penggunaan tikar sebagai alas duduk yaitu bermaksud agar tidak ada kesenjangan sosial antara tamu dan pemilik rumah.
2. Pringgitan
Pringgitan adalah ruangan atau area di tengah rumah yang berfungsi untuk menjamu tamu yang dekat dengan pemilik rumah. Selain itu pringgitan juga biasa di gunakan sebagai tempat untuk menggelar acara wayangan.
3. Omah Njero
Omah njero atau ruang dalam adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul keluarga dan sanak saudara atau kerabat dekat.
4. Senthong
Senthong adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat tidur. Senthong pada rumah Joglo ini umunya dibuat 3 bilik yaitu senthong tengen, senthong kiwa, dan senthong tengah.
5. Saka Guru
Saka guru adalah nama empat pilar atau tiang yang menyangga rumah Joglo. biasanya empat pilar ini berada di bagian timur, barat, selatan, dan utara.
2. Rumah Limasan Jawa Tengah
Rumah Limasan Jawa Tenggah adalah bangunan rumah adat tradisional dari daerah Jawa Tenggah yang memiliki bentuk yang sangat unik. Nama rumah adat ini dikatakan limasan karena bentuk atapnya berebntuk limas.
Rumah limasan Jawa Tenggah ini juga terkenal dengan rumah tahan gempa, dikarenakan memiliki desain dan struktur rangka bangunan yang sangat kuat. Rumah limasan ini juga memiliki desain tradisional dan elegan.
Material rumah limasan Jawa Tenggah ini biasanya bagian dinding terbuat dari batu bata merah, dan bagian penyangga rumah biasanya menggunakan kayu jati.
Menurut sejarahnya rumah ini berbanding terbalik dengan rumah joglo. Jika rumah joglo di bangun oleh para bangsawan dan masyarakat berekonomi menengah keatas, untuk rumah limasan ini biasa di bangun oleh masyarakat biasa.
Rumah Limasan Jawa Tenggah ini juga memiliki beberapa jenis yaitu:
- Limasan Lambang Sari
- Limasan Semar Tinandhu
- Limasan Lambang Gantung
- Limasan Trajumas
- Limasan Lambang Teplok
3. Rumah Adat Panggang Pe
Rumah adat Panggang pe memiliki keunikan yang sekaligus menjadi ciri khas rumah ini yaitu memiliki enam tiang penyangga yang terdapat di bagian depan rumah.
Menurut sejarahnya rumah adat Panggang PE berfungsi sebagai tempat berjualan, atau warung sembako, untuk material rumah Panggang pe ini terbuat dari material kayu jati dan beratap genteng tanah liat.
Jika teman-teman berkunjung ke Jawa Tenggah, teman-teman dapat menemukan atau menjumpai rumah adat panggang pe ini di sekitar daerah perbatasan Jawa Tenggah dengan Yogyakarta.
Rumah adat Panggang PE ini memiliki beberapa jenis yaitu:
- Cere Gancet
- Gendhang Setangkep
- Gedhang Salirang
- Empyak Setangkep
- Trajumas
4. Rumah Adat Tajug
Rumah adat Tajug ini sangat berbeda dengan rumah adat Jawa Tenggah yang lainya. Di karenakan rumah ini di peruntukan bukan menjadi tempat tinggal, melainkan di peruntukan menjadi tempat untuk beribadah.
Rumah adat Tajug ini juga tidak boleh sembarangan dalam membangun bangunan ini. Di karenakan bangunan ini di jadikan tempat beribadah seperti masjid dan bangunan suci lainya.
Ciri khas rumah adat Tajug yaitu bangunannya terbuka dan di sangga oleh banyak tiang. Untuk bagian atapnya juga unik yaitu atapnya berlapis dan memiliki bentuk bujur sangkar dan memiliki ujung “Y”.
Rumah adat Tajug ini juga memiliki beberapa jenis yaitu:
- Semar Tinandhu
- Semar Sinongsong
- Lambang Sari
- Mangkurat
Salah satu contoh rumah adat Tajug yang masih bisa teman-teman lihat yang menjadi tempat ibadah yaitu Masjid Agung Demak.
5. Rumah Adat Kampung
Rumah adat kampung adalah rumah adat yang memiliki fungsi sama dengan rumah joglo yaitu berfungsi sebagai tempat tinggal atau sebagai rumah hunian.
Rumah adat Kampung ini juga memiliki sejarah yang berbanding terbalik dari rumah Joglo, dikarenakan rumah ini di bangun oleh masyarakat sederhana dengan tingkat ekonomi yang menengah kebawah.
Rumah adat Kampung ini biasa di huni oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani, peternak, dan pekerja pasar.
Rumah adat Kampung ini juga memiliki 2 jenis atau tipe rumah seperti:
- Gadjah Ngombe
- Pacul Gowang
Material rumah adat kampung ini pada umumnya terbuat dari kayu untuk penyangga rumah, dan pada bagian dinding nya menggunkan anyaman bambu atau blabak (kayu yang di susun).
Baca Juga: 8 Nama dan Jenis Rumah Adat Jawa Barat.
Baca Juga: 4+Nama Rumah Adat Aceh
Kesimpulan & Penutup
Kesimpulan dari pembahadan tentang rumah adat Jawa Tenggah yaitu setiap bangunan rumah yang di bangun itu menggambarkan sosial ekonomi pemilik rumah tersebut.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman semua yang telah membaca artikel ini, Semoga artikel ini menambah ilmu budaya kita semua, dan jangan lupa kami juga berpesan untuk selalu lestarikan budaya tradisional yang ada di sekitar kita.
Kami tidak lupa juga memohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisanya, dan jangan lupa support terus roizzul.com agar menjadi website yang semakin berkembang Terimakasih. ” Se You Next Artickel” @roizzul.com