Jawa Barat adalah Provinsi yang terletak di bagian paling barat pulau Jawa. Provinsi Jawa Barat ini di pimpin oleh gubernur yang keren yaitu Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. Jawa Barat juga terkenal dengan warisan budaya leluhurnya yaitu rumah adat Jawa Barat.
Jawa Barat juga sering disebut dengan Tatar Sunda atau Tatar Pasundan dan wilayah Jawa Barat mayoritas berada di daerah dataran tinggi yang terkenal dengan kesejuakan daerahnya.
Masyarakat Jawa Barat atau sunda memiliki sifat yang ramah, sopan, dan baik. Selain itu kebiasaan baik masyarakat Sunda yaitu hidup berdampingan dengan alam dan mencintai alam sekitarnya.
Pada artikel ini kita akan membahas filosofi rumah adat Jawa Barat, nama dan jenis rumah adat Jawa Barat. Simak penjelasan berikut.
Daftar Isi
- Filosofi dan Ciri Khas Rumah Adat Jawa Barat
- 1. Posisi Bangunan / Penempatan Bangunan
- 2. Dinding
- 3. Plafon
- 4. Lantai
- Nama dan Jenis Rumah Adat Jawa Barat
- 1. Imah Adat Julang Ngapak
- 2. Imah Adat Parahu Kemureb
- 3. Rumah Adat Tagog Anjing
- 4. Rumah Adat Kasepuhan Cirebon
- 5. Imah Capit Gunting
- 6. Imah Badak Heuay
- 7. Imah Jolopong
- 8. Saung Ranggon
- Kesimpulan & Penutup
Filosofi dan Ciri Khas Rumah Adat Jawa Barat
Secara filosofinya rumah adat Jawa Barat di bangun sebagai tempat tinggal dan setiap rumahnya menggambarkan suatu karakteristik daerah sekitarnya.
Untuk ciri khasnya rumah adat Jawa Barat ini sama dengan rumah adat derah yang lainya pasti memiliki ciri-ciri dalam bangunannya. Berikut Ciri khas bangunan rumah adat Jawa Barat:
1. Posisi Bangunan / Penempatan Bangunan
Posisi bangunan atau penempatan bangunannya masyarakat Sunda atau Jawa Barat percaya bahwa arah matahari terbit adalah arah yang baik untuk menentukan posisi dan penempatan rumah adatnya.
2. Dinding
Ciri khas dinding pada rumah adat Jawa Barat ini menggunakan anyaman bambu atau bambu anyam. Bambu anyam pada rumah adat Jawa Barat ini memiliki lubang kecil yang berfungsi sebagai sirkulasi udara di dalam ruangan.
3. Plafon
Ciri khas Plafon pada rumah dibuat dari susunan bambu yang hampir sama dengan dinding dan kerangka utamanya terbuat dari bambu yang masih utuh dan bagian atas plafon berfungsi untuk penyimpanan beberapa barang, dan ditutup dengan menggunakan pelupuh.
4. Lantai
Ciri Khas lantai rumah pada rumah adat Jawa Barat yaitu terbuat dari bahan matertial bambu yang telah di belah dan disusun dengan rapi. Selain itu bagian lantai juga menggunkan bahan lembaran kayu.
Nama dan Jenis Rumah Adat Jawa Barat
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki beragam bentuk dan nama rumah adatnya masing-masing. Begitu pula dengan daerah Jawa Barat yang memiliki nama dan jenis rumah adatnya tersendiri.
Berikut tabel macam-macam nama dan jenis rumah adat Jawa Barat dan penjelasanya:
No | Nama dan Jenis Rumah Adat Jawa Barat |
---|---|
1. | Imah Adat Julang Ngapak |
2. | Imah Adat Parahu Kemureb |
3. | Rumah Adat Tagog Anjing |
4. | Rumah Adat Kasepuhan Cirebon |
5. | Imah Capit Gunting |
6. | Imah Badak Heuay |
7. | Imah Jolopong |
8. | Saung Ranggon |
1. Imah Adat Julang Ngapak
Imah adat Julang ngapak adalah nama rumah adat tradisional daerah Jawa Barat yang dapat kita jumpai di daerah kota Tasikmalaya. Selain itu Imah adat Julang Ngapak ini sebagai tempat tinggal suku Sunda.
Imah adat Julang Ngapak ini memiliki ciri khas yaitu memiliki bentuk atap menyerupai sayap burung, dan pada bagian atas imah Julang Ngapak ini berbentuk huruf “V”.
Ketika teman-teman akan masuk ke Imah adat Julang Ngapak pasti terdapat sebuah tangga yang di sebut dengan Golodog yang terbuat dari material bambu atau kayu. Golodog pada Imah adat Julang Ngapak umumnya hanya terdapat tiga buah anak tangga saja.
Material Imah adat Jualang Ngapak :
- pada bagian atapnya biasanya menggunakan injuk dan genteng yang terbuat dari tanah liat.
- pada bagian dinding umumnya menggunakan material kayu.
- dan pada bagian lantai dasarnya juga menggunakan susunan dari kayu.
Keunikan pada Imah adat Julang Ngapak yaitu memiliki Cagak Gunting atau Capit Hurang di setiap ujung atapnya, yang terdapat pada bagian depan maupun belakang.
2. Imah Adat Parahu Kemureb
Imah adat Parahu Kemureb adalah rumah adat tradisonal Jawa Barat yang dapat kita jumpai atau temukan di daerah Ciamis. Imah adat Perahu Kemureb ini memiliki arti yaitu “perahu tengkurep”.
Ciri khas dari imah adat Parahu Kemureb yaitu sesuai dengan namanya yaitu memiliki bentuk atap seperti bagian bawah perahu atau perahu terbalik. Tetapi sangat di sayangkan dari keunikan bentuk atapnya, atap Imah ini mudah mengalami kebocoran.
Imah adat Parahu Kemureb ini memiliki desain yang sangat klasik dan unik, tetapi sangat di sayangkan keberadaan Imah Parahu Kemureb ini sudah jarang digunakan oleh masyarakat. Di karenakan masyarakat sunda lebih memilih rumah permanen.
Pada Imah adat Parahu Kemureb ini terdiri dari empat bagian utama yaitu:
- pada bagian depan belakang sebagai bagian utama dari imah adat Parahu Kemureb.
- Sedangkan pada bagian sisi kanan imah dan bagian sisi kiri imah sebagai ruang tambahan.
3. Rumah Adat Tagog Anjing
Rumah Tagog Anjing adalah rumah adat Jawa Barat yang memiliki jenis rumah panggung, dan kalian dapat menjumpai rumah ini di daerah Garut. Tagog Anjing ini memiliki sebuah arti yaitu seperti sikap anjing sedang duduk.
Rumah Tagog Anjing ini memiliki desain yang sangat familiar yaitu bentuk bangunannya menyerupai desain gazebo atau seperti saung.
Ciri Khas rumah Tagog Anjing ini yaitu atapnya terdiri dari 2 bagian yang menyatu dan berbentuk segitiga, dan memiliki atap teras yang menyatu dengan bangunan.
Meskipun rumah adat Sunda dengan jenis Tagog Anjing ini sudah sulit kita temukan, akan tetapi terdapat beberapa rumah makan, hotel atau penginapan yang menerapkan desain arsitektur tagog anjing.
4. Rumah Adat Kasepuhan Cirebon
Rumah adat Kasepuhan Cirebon adalah jenis rumah tradisonal terakhir yang berada di kota Cirebon. Tercatat dalam sejarahnya rumah Kasepuhan Cirebon pertama kali dibangun pada tahun 1529.
Rumah Kasepuhan Cirebon pertama kali di bangun pada tahun 1529 oleh pangeran Cakrabuana yang merupakan putra dari Prabu Siliwangi, raja dari kerajaan padjajaran.
Rumah atau keraton Kasepuhan ini memmiliki beberapa fungsi pada masanya yaitu sebagai tempat pelatihan para prajurit kerajaan, dan sebagai tempat tinggal oleh pangeran.
Bangunan Keraton Kasepuhan Cirebon ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
- Pintu atau gerbang utama, rumah adat kasepuhan memiliki 2 pintu utama, terletak bi bagian selatan dan utara. Pintu bagian selatan disebut sebagai kreteg pangrawit, dan pintu bagian utara di sebut dengan lawang sanga, yang memiliki arti pintu sembilan.
- Bangunan pancaratna, Pancaratna adalah bangunan yang terdapat di bagian barat keraton. Bangunan ini difungsikan sebagai ruang serba guna.
- Bangunan pangrawit, Letak bangunan Pangrawit ada di bagian depan sebelah kiri dari komplek Keraton Kasepuhan. Bangunan ini menghadap ke arah timur.
5. Imah Capit Gunting
Imah Capit Gunting adalah rumah adat tradisional Sunda yang memiliki ciri khas yaitu pada bagian depan dan bagian belakang atapnya terdapat kayu yang menyilang seperti gunting.
Imah Capit Gunting ini juga sebagai rumah yang sudah sulit di temukan di daerah Jawa Barat. Imah Capit Gunting juga memiliki jenis arsitektur yaitu susuhan dalam bahasa Sunda.
Desain bangunan jenis susuhan dari jenis rumah adat Sunda ini menyerupai seperti gunting pakaian. Ciri Khas dari Imah Capit Gunting ini yaitu memiliki atap seperti gunting pada bagian depan dan belakang.
Baca Juga: 5 Nama Rumah Adat Jawa Timur dan Filosofinya
Baca Juga: 5 Jenis dan Nama Rumah Adat Jawa Tenggah
6. Imah Badak Heuay
Imah Badak Heuay adalah rumah adat Sunda yang dapat kita temukan di daerah Sukabumi. Imah Badak Heuay ini jenis rumah adat suku Sunda yang masih gampang kita jumpai.
Badak Heuay ini memiliki sebuah arti yaitu “badak menguap”. Imah Badak Heuay ini dapat kalian jumpai di daerah pedesaan, di karenakan di daerah pedesaan masih banyak yang menggunakan rumah ini dan merawatnya.
Imah Badak Heuay ini memiliki ciri khas yaitu pada bagian atap rumahnya yang menjulur atau melebihi bangunan. Fungsi rumah ini sebagai tempat tinggal masyarakat Sukabumi.
7. Imah Jolopong
Imah Jolopong adalah rumah adat Jawa Barat yang memiliki sebuah arti yaitu terkulai atau tegak lurus. Rumah ini di sebut Jolopong di karenakan memiliki bentuk atap yang sederhana tetapi bangunannya tegak dan lurus.
Imah Jolopong ini dapat kalian jumpai di daerah priangan Timur seperti daerah Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Jenis Imah Jolopong ini banyak di bangun atau di gunakan oleh masyarakat di karenakan sangat mudah untuk membangunnya.
Ciri khas Imah Jolopong ini yaitu memiliki kolong di bagian bawah rumah yang berfungsi sebagai tempat untuk memelihara hewan ternak yang berukuran kecil seperti ayam, bebek, dll.
8. Saung Ranggon
Jenis rumah adat Jawa Barat yang terakhir adalah Saung Ranggon. Saung Ranggon adalah jenis rumah adat tradisional yang di perkirakan di bangun pada sekitaran abad ke-16.
Saung Ranggon ini memiliki fungsi yaitu sebagai tempat penyimpanan hasil panen seperti padi dan palawija. Saung Ranggon ini pada umumnya di bangun di daerah ladang.
Ciri khas bangunan ini yaitu di bangun dengan desain rumah panggung supaya terhidar dari serangan hewan buas seperti babi hutan, harimau, dan pemangsa lainya.
Kesimpulan & Penutup
Kesimpulanya bahwa bangunan rumah adat Jawa Barat adalah sebuah bangunan hunian yang menggambarkuan suatu karakteristik daerahnya masing-masing. Masyarakat Jawa Barat juga menggambarkan sifat yang ramah, baik, dan mencintai alam sekitarnya.
Rumah adat Jawa Barat ini juga terbuat dari bahan material Alam sehingga rumah adat Jawa Barat berdiri kokoh dan menyatu dengan alam sekitarnya.
Untuk penutup kami menggucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman semuanya yang telah membaca artikel ini. Semoga dengan membaca artikel ini kita bisa melestarikan budaya di lingkungan sekitar kita.
Kami dari tim roizzul.com juga memohon maaf apabila ada kesalahan kata dalam penulisanya. Jangan lupa selalu support terus roizzul.com supaya menjadi lebih rajin dalam membagikan ilmu, Sekian Terimakasih. @roizzul.com